Tugas: Esai
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Oleh: Hizkia Dwiatmaja
1400410023/Digital Communication
Surya University
Penggunaan Internet bagi Anak
Internet
atau Interconnected Networking sudah
menjadi hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan pada era globalisasi. Layanan
informasi, hiburan, dan komunikasi tak terbatas yang disediakan oleh internet
membuat setiap orang mulai bergantung dengannya. Hal ini terbukti dari jumlah pengguna
internet di Indonesia dari berbagai kalangan dan umur yang melebihi 88 juta orang
(Goenawan 2015). Fakta yang menyedihkan dari fenomena
ini yaitu sebagian besar pecandu internet adalah anak-anak. Bahkan, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa
usia termuda anak yang aktif menggunakan internet adalah lima tahun (Hendra 2014). Hal ini cukup mengejutkan
karena pada masa tersebut anak-anak masih sulit untuk memahami konten dan melindungi
diri dari dampak negatif penggunaan internet.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat
internet semakin dekat pada siapa saja, termasuk anak-anak. Anak-anak dapat
mengakses internet kapan saja dan dimana saja dari berbagai alat elektronik
seperti telepon genggam mereka, komputer, ataupun tablet milik orang tua. Selain
itu, internet menyediakan berbagai layanan informasi dan hiburan yang dapat
dimanfaatkan anak sesuai dengan kesukaan mereka, mulai dari mengakses video,
mengunggah status sosial, maupun bermain online
game. Ditambah lagi, semakin pesatnya pertumbuhan usaha warnet atau warung internet yang membuat
anak menjadi lebih mudah berselancar dalam internet (Hendra 2014).
Disadari
atau tidak, dampak internet bagi anak sangatlah luar biasa. Banyaknya jenis informasi
dan layanan lain yang dapat diakses dengan bebas yang memungkinkan anak-anak
menyerap semua hal, baik hal yang berguna maupun hal yang berbahaya. Anak-anak
belum dapat memahami bahwa internet juga dapat disalahgunakan dan membahayakan
diri mereka sendiri. Tiga bahaya yang paling sering mengancam anak tanpa
sepengetahuan mereka ketika menggunakan internet yaitu efek kecanduan,
pornografi, dan cyber crime.
Anak-anak yang terdorong untuk berada di internet sepanjang waktu akan menghindari
kegiatan lain dan tenggelam dalam dunia maya. Waktu yang lama dihabiskan untuk
menggunakan internet mengurangi aktivitas fisik dan hubungan sosial anak. Faktor bahaya lain yang dapat mengancam
anak-anak adalah kejahatan dunia siber atau cyber
crime, dimana layanan tak terbatas dalam internet digunakan oleh elemen
yang tidak bermoral. Para pelaku kejahatan dunia siber dapat memanfaatkan
informasi anak-anak yang menyebabkan peningkatan kasus penculikan, percabulan, penipuan,
dan pencurian identitas. Perilaku semacam ini membuat anak-anak menjadi sangat
rentan terhadap kejahatan siber. Sedangkan dampak negatif terbesar lain dari internet
adalah akses akan pornografi yang begitu luas. Pornografi dapat menjadi candu
yang mempengaruhi perkembangan otak, identitas, dan karakter anak (Edinayanti 2015).
Untuk
meminimalisir dampak negatif internet bagi anak, dibutuhkan kontrol yang ketat
dari masing - masing orang tua. Beberapa kontrol preventif yang dapat dilakukan
meliputi pengawasan dari orang tua juga memberi pemahaman bagi anak-anak. Orang
tua dapat memantau kegiatan anak saat menggunakan internet dengan meletakkan
komputer di tempat yang mudah dilihat (Yani 2009).
Orang tua juga dapat membatasi waktu anak-anak dalam mengakses internet. Sedangkan
pemahaman yang dapat diberikan oleh orang tua meliputi pendidikan atau penjelasan
tentang macam-macam dampak negatif internet serta mengingatkan anak untuk tidak
menyebarkan data pribadinya secara bebas sehingga dapat disalahgunakan oleh
orang lain. Benteng agama yang kuat juga dapat membantu anak menyaring hal mana
saja yang baik serta mana yang tidak baik dan perlu dihindari.
Dapat
dipahami bahwa internet bagi anak-anak bagaikan pisau bermata dua. Meskipun
internet dapat membuka wawasan anak dengan akses informasi dan pengetahuan yang
bermacam-macam, namun internet juga memiliki sisi gelap seperti kecanduan,
kejahatan dalam dunia siber, serta berbagai macam konten yang berbahaya. Oleh
karena itu, peran serta dan pengawasan dari orang tua menjadi sangat diperlukan
untuk membimbing anak-anak kedalam era yang semakin canggih.
Daftar
Pustaka
Edinayanti. Ngerinya Dampak Buruk Pornografi pada Anak Setelah Dewasa.
17 April 2015.
http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/04/17/ngerinya-dampak-buruk-pornografi-pada-anak-setelah-dewasa
(diakses Juni 27, 2015).
Goenawan, Muhammad Alif. Pengguna Internet Indonesia
Tembus 88,1 Juta. 26 Maret 2015. http://inet.detik.com/read/2015/03/26/132012/2870293/398/pengguna-internet-indonesia-tembus-881-juta
(diakses Juni 27, 2015).
Hendra. Fenomena Internet Pada Anak-anak dan Remaja. 3
Januari 2014.
http://hendra.room318online.com/fenomena-internet-pada-anak-anak-dan-remaja/
(diakses Juni 27, 2015).
Yani. Anak dan Internet. 2009.
http://www.infoanak.com/anak-dan-internet/ (diakses Juni 27, 2015).
oke gan terimaksih
BalasHapus