Sabtu, 21 November 2015

Esai Penggunaan Internet Bagi Anak



Tugas: Esai
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Oleh: Hizkia Dwiatmaja
1400410023/Digital Communication
Surya University



Penggunaan Internet bagi Anak

Internet atau Interconnected Networking sudah menjadi hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan pada era globalisasi. Layanan informasi, hiburan, dan komunikasi tak terbatas yang disediakan oleh internet membuat setiap orang mulai bergantung dengannya. Hal ini terbukti dari jumlah pengguna internet di Indonesia dari berbagai kalangan dan umur yang melebihi 88 juta orang (Goenawan 2015). Fakta yang menyedihkan dari fenomena ini yaitu sebagian besar pecandu internet adalah anak-anak. Bahkan, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa usia termuda anak yang aktif menggunakan internet adalah lima tahun (Hendra 2014). Hal ini cukup mengejutkan karena pada masa tersebut anak-anak masih sulit untuk memahami konten dan melindungi diri dari dampak negatif penggunaan internet. 

            Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat internet semakin dekat pada siapa saja, termasuk anak-anak. Anak-anak dapat mengakses internet kapan saja dan dimana saja dari berbagai alat elektronik seperti telepon genggam mereka, komputer, ataupun tablet milik orang tua. Selain itu, internet menyediakan berbagai layanan informasi dan hiburan yang dapat dimanfaatkan anak sesuai dengan kesukaan mereka, mulai dari mengakses video, mengunggah status sosial, maupun bermain online game. Ditambah lagi, semakin pesatnya pertumbuhan usaha warnet atau warung internet yang membuat anak menjadi lebih mudah berselancar dalam internet (Hendra 2014).

            Disadari atau tidak, dampak internet bagi anak sangatlah luar biasa. Banyaknya jenis informasi dan layanan lain yang dapat diakses dengan bebas yang memungkinkan anak-anak menyerap semua hal, baik hal yang berguna maupun hal yang berbahaya. Anak-anak belum dapat memahami bahwa internet juga dapat disalahgunakan dan membahayakan diri mereka sendiri. Tiga bahaya yang paling sering mengancam anak tanpa sepengetahuan mereka ketika menggunakan internet yaitu efek kecanduan, pornografi, dan cyber crime. Anak-anak yang terdorong untuk berada di internet sepanjang waktu akan menghindari kegiatan lain dan tenggelam dalam dunia maya. Waktu yang lama dihabiskan untuk menggunakan internet mengurangi aktivitas fisik dan hubungan sosial anak.  Faktor bahaya lain yang dapat mengancam anak-anak adalah kejahatan dunia siber atau cyber crime, dimana layanan tak terbatas dalam internet digunakan oleh elemen yang tidak bermoral. Para pelaku kejahatan dunia siber dapat memanfaatkan informasi anak-anak yang menyebabkan peningkatan kasus penculikan, percabulan, penipuan, dan pencurian identitas. Perilaku semacam ini membuat anak-anak menjadi sangat rentan terhadap kejahatan siber. Sedangkan dampak negatif terbesar lain dari internet adalah akses akan pornografi yang begitu luas. Pornografi dapat menjadi candu yang mempengaruhi perkembangan otak, identitas, dan karakter anak (Edinayanti 2015).
            Untuk meminimalisir dampak negatif internet bagi anak, dibutuhkan kontrol yang ketat dari masing - masing orang tua. Beberapa kontrol preventif yang dapat dilakukan meliputi pengawasan dari orang tua juga memberi pemahaman bagi anak-anak. Orang tua dapat memantau kegiatan anak saat menggunakan internet dengan meletakkan komputer di tempat yang mudah dilihat (Yani 2009). Orang tua juga dapat membatasi waktu anak-anak dalam mengakses internet. Sedangkan pemahaman yang dapat diberikan oleh orang tua meliputi pendidikan atau penjelasan tentang macam-macam dampak negatif internet serta mengingatkan anak untuk tidak menyebarkan data pribadinya secara bebas sehingga dapat disalahgunakan oleh orang lain. Benteng agama yang kuat juga dapat membantu anak menyaring hal mana saja yang baik serta mana yang tidak baik dan perlu dihindari.
            Dapat dipahami bahwa internet bagi anak-anak bagaikan pisau bermata dua. Meskipun internet dapat membuka wawasan anak dengan akses informasi dan pengetahuan yang bermacam-macam, namun internet juga memiliki sisi gelap seperti kecanduan, kejahatan dalam dunia siber, serta berbagai macam konten yang berbahaya. Oleh karena itu, peran serta dan pengawasan dari orang tua menjadi sangat diperlukan untuk membimbing anak-anak kedalam era yang semakin canggih.



Daftar Pustaka
Edinayanti. Ngerinya Dampak Buruk Pornografi pada Anak Setelah Dewasa. 17 April 2015. http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/04/17/ngerinya-dampak-buruk-pornografi-pada-anak-setelah-dewasa (diakses Juni 27, 2015).
Goenawan, Muhammad Alif. Pengguna Internet Indonesia Tembus 88,1 Juta. 26 Maret 2015. http://inet.detik.com/read/2015/03/26/132012/2870293/398/pengguna-internet-indonesia-tembus-881-juta (diakses Juni 27, 2015).
Hendra. Fenomena Internet Pada Anak-anak dan Remaja. 3 Januari 2014. http://hendra.room318online.com/fenomena-internet-pada-anak-anak-dan-remaja/ (diakses Juni 27, 2015).
Yani. Anak dan Internet. 2009. http://www.infoanak.com/anak-dan-internet/ (diakses Juni 27, 2015).

1 komentar: