Senin, 25 Januari 2016

Alice in Wonderland

Petualangan Alice dalam Dunia Fantasi

Alice's Adventures in Wonderland, atau lebih dikenal dengan nama Alice in Wonderland; adalah sebuah novel yang dibuat oleh Charles Lutwidge Dodgson dengan nama pena Lewis Carroll pada tahun 1865. Novel ini menceritakan tentang sebuah gadis cantik bernama Alice yang jauh ke dalam lubang kelinci dan sampai ke sebuah dunia aneh bernama Wonderland yang dipenuhi oleh berbagai mahluk imajinatif.

Kisah ini juga diangkat dalam film "Alice in Wonderland (2010)", "Adventures in Wonderland (1991)", dan "Alice in Wonderland versi Walt Disney (1951)".




Alice, gadis kecil itu, sedang duduk dengan bosan di dekat sungai ketika kakak perempuannya membacakan sebuah buku cerita tanpa gambar maupun percakapan. Tiba-tiba, Alice melihat sebuah kelinci berwarna putih sedang berlari dan dapat bicara. Dengan kemeja dan membawa sebuah jam, kelinci tersebut berlari dengan cepat sambil berkeluh kesah. Alice yang penasaran turut mengejar kelinci itu dan melihatnya masuk ke dalam sebuah lubang kelinci. Karena rasa penasaran yang begitu sangat, Alice turut masuk ke dalam lubang tersebut untuk mengikuti sang kelinci. Meski pada awalnya lubang kelinci terlihat lurus, namun semakin Alice merayap dalam lubang, jalur dalam lubang tiba-tiba menurun tajam. Alice menyadari dirinya jatuh dengan cepat menuju tempat yang sangat dalam. Selama terjatuh, ia melihat berbagai lemari, rak buku, toples, cermin, lukisan, dan barang-barang lainnya yang terletak di setiap sisi dinding. Alice sempat menggapai sebuah toples selai dengan label "Orange Marmalade" dari lemari yang ia lewati, namun ternyata toples tersebut tidak ada isinya. Alice kemudian meletakkan kembali toples tersebut pada sebuah lemari lain yang dilewatinya, karena ia tidak ingin menjatuhkannya, khawatir seseorang di dasar lubang akan terkena.

Setelah jatuh semakin dalam, Alice sampai ke sebuah dunia lain yang ajaib bernama Wonderland. Alice kembali melihat kelinci putih yang sedang tergesa-gesa berlari pada jalan di depannya. Alice turut berlari mengejar kelinci tersebut, namun ia kehilangan jejak si kelinci pada ruangan yang dipenuhi oleh banyak sekali pintu. Ia mencoba membuka semua pintu, namun ternyata pintu-pintu tersebut seluruhnya terkunci. Sesaat kemudian ia melihat sebuah kunci berwarna emas muncul entah dari mana ke atas meja kaca kecil. Alice berpikir bahwa mungkin saja kunci emas itu dapat membuka salah satu pintu, sehingga ia mengambilnya dan mencobanya ke seluruh pintu yang ada. Sayangnya, kunci emas tersebut tidak cocok dengan pintu manapun. Ia kemudian menyadari ada tirai kecil yang belum pernah ia lihat sebelumnya, dan di balik tirai tersebut terdapat pintu yang sangat kecil. Dengan kunci emas, Alice membuka pintu kecil tersebut dan melihat ada taman yang begitu indah didalamnya. Namun saat Alice mencoba masuk, pintu tersebut terlalu kecil untuk dilewati badannya.

Menoleh kembali diatas meja, Alice melihat sebuah botol dengan label kertas, "Minum Aku." Setelah berpikir bahwa tidak apa-apa untuk mencobanya, Alice meminum isi botol dan seketika itu juga badannya mengecil hingga sepuluh inci sehingga dapat melewati pintu yang kecil. Ia mencoba masuk ke taman dari pintu tersebut, tetapi pintu kecil terkunci lagi. Alice ingat bahwa kunci emas masih tertinggal di atas meja, dan ia tidak dapat menggapainya dengan ukuran badannya yang sekarang. Alice mencoba memanjat salah satu kaki meja, namun gagal karena kaki meja yang sangat licin. Ia sempat berputus asa hingga ia menemukan sebuah kotak kaca di bawah meja. Di dalam kotak tersebut terdapat sebuah kue dengan tulisan "Makan Aku." Alice memutuskan untuk memakannya, berharap bahwa ia kembali menjadi besar. Ketika ia memakan sepotong kecil kue, badan Alice tetap tidak berubah ukuran. Walaupun begitu, rasa penasaran Alice mendorongnya untuk memakan lagi dan menghabiskan semua kuenya.

Kue yang dimakan oleh Alice membuat badan Alice menjadi sangat besar hingga kepalanya menatap langit-langit ruangan. Ia sangat terkejut, sedikit menyesal ini semua akibat rasa penasarannya yang begitu tinggi. Meskipun begitu, sekarang Alice telah dapat mengambil kunci di atas meja dan membuka pintu kecil di balik tirai. Ia melihat jalan di balik pintu tersebut dan mengetahui bahwa dirinya dalam keadaan yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Alice hanya dapat melihat taman yang indah sebelah mata saja tanpa dapat masuk ke dalamnya karena ukuran badannya yang kini begitu besar.


Bersambung..

3 komentar:

  1. Bang kerja sama nulis novel yuk. Gabung tim aku. Aku serius. Dm fb: Sevenstar Heaven

    BalasHapus
  2. Kalau dh baca komenku di atas minta tolong di hapus ya bang. Mslh privasi soalny. Tawaranku msih berlaku bang. Aku juga bagi ilmu nulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Btw Alice in wonderland itu slh stu fiksi favoritku bang 😆

      Hapus